Faktor-Faktor Penyebab Perang Uhud

Photo of author
Written By Najib

Lorem ipsum dolor sit amet consectetur pulvinar ligula augue quis venenatis. 

Faktor-faktor Terjadinya Perang Uhud

‘Alī Muḥammad al-Ṣallābī dalam bukunya al-Sīrah al-Nabawiyyah menjelaskan bahwa terjadinya perang Uhud disebabkan oleh empat faktor, yaitu:

Faktor Agama Penyebab Perang Uhud

Terjadinya perang Uhud disebabkan informasi dari Allah kepada nabi Muhammad bahwa orang-orang Quraisy telah menghimpun kekuatan dan mengumpulkan harta mereka untuk memerangi orang-orang masuk agama Islam. Mereka juga ingin memerangi agama yang dibawa oleh nabi Muhammad.

Ini berdasarkan firman-Nya;
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا ي نُْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوا عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ فَسَيُ نْفِقُون هََا ثُمَّ تَكُونُ
عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ ي غُْلَبُونَ وَالَّذِينَ كَفَرُوا إِلَى جَهَنَّمَ يُحْشَرُونَ
Nicolas Habibi dkk, Refleksi Kepemimpinan dan Strategi Perang Uhud
Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab dan Dakwah, 2 (2). Desember 2020. 206
“Sesungguhnya orang-orang kafir itu, menafkahkan harta mereka untuk menghalangi (orang) dari jalan Allah. Mereka menafkahkan harta itu, kemudian menjadi sesalan bagi mereka dan mereka akan dikalahkan. Dan ke dalam neraka Jahannamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan”. (Qs. Al-Anfal: 36)

Firman Allah tersebut menegaskan bahwa faktor agama juga menjadi pemicu serangan pasukan Quraisy melakukan serangan balasan dari perang Badr, yang dikenal dengan perang Uhud (al-Shallābī, 2010, p. 470). Memerangi, menghalangi, mencegah penyebaran ajaran agama yang dibawakan oleh nabi Muhammad adalah tujuan utama mereka dalam peperangan ini.

Faktor Sosial Penyebab Perang Uhud

Orang-orang Quraisy di Makkah senantiasa teringat atas kehancuran mereka dan derita kekelahan yang tekah dialami pada perang Badr yang memalukan dan menjatuhkan martabat suku mereka. Pemuka-pemuka mereka, seperti Abu Jahal, Utbah, mati terbunuh dalam peperang tersebut. Semenjak kalah dalam perang Badr, muncullah aksi menuntut balas atas kekalahan dan kematian para pemuka mereka dalam perang Badr (Ali, 1996, p. 76). Mereka segera mengumpulkan harta mereka untuk memerangi orang-orang Islam.

Pemuka-pemuka Quraisy di Makkah, seperti ‘Abd Allah ibn Abī Rabī’ah, ‘Ikrimah ibn Abī Jahl, al-Ḥāris ibn Hisyām, Shafwan ibn Umayyah, mendatangi Abu Sofyan. Mereka bermusyawarah dengan Abu Sofyan mengenai apa yang telah menimpa mereka dan memberikan penjelasan bahwa “Muhammad telah meninggalkan agama mereka”. Memeranginya adalah satu-satunya pilihan, maka kami membutuhkan bantuan untuk menuntut balasan dan memerangi Muhammad”. Abu Sofyan langsung memberikan jawaban bahwa dia adalah orang yang pertama mendanai misi ini.

Hilangnya kehormatan kabliah-kabilah Quraisy karena kekalahan dalam perang Badr juga menjadi fakfor yang menyebabkan terjadinya perang Uhud. Perang ini adalah untuk mengangkat kembali citra dan kehormatan kabilah-kabilah mereka karena banyak dari pemuka mereka yang mati dalam peperangan Badr.

Faktor Ekonomi

Madinah sebagai basis kekuatan pasukan Islam yang dipimpin oleh nabi Muhammad memiliki peranan yang penting bagi perekonomian penduduk Makkah. Daerah ini merupakan daerah lintasan bagi para pedagang penduduk Makkah. Perekonomian penduduk Makkah pada waktu itu bergantung pada hasil dagangan mereka dari Yaman pada musim hujan dan dari daerah Syam pada musim panas. Perjalanan antara Syam dan Yaman tersebut mesti melewati daerah Madinah

Perekonomian penduduk Makkah mulai merasa terganggu dengan kekuatan umat Islam di Madinah. Ketika sekelompok orang di Makkah mengirimkan sebuah kafila melalui rute Timur Madinah, mereka menemukan seorang pemandu yang dapat dipercaya dan mengirimkan kafilah yang membawa muatan 100.000 dirham. Namun, nabi Muhammad mendengar kabar tentang kafilah itu dan untuk mencegahnya ia mengirim anak angkatnya, Zaid ibn Haritsah, bersama seratus oarang lainnya. Mereka berhasil menangkap seluruh kafilah itu.

Dengan dikuasainya jalur perekonomian penduduk Makkah, mereka merasa terganggu karena mereka tidak bisa lagi melewati rute Madinah. Maka, mereka juga merencanakan untuk memberikan kebebasan kepada penduduk Makkah dengan menaklukkan Madinah yang dipimpin oleh nabi Muhammad. Dengan takluknya Madinah, maka tidak akan ada lagi yang menghalangi perjalanan mereka untuk melakukan perniagaan ke daerah Yaman dan Syam.

Faktor Politik Penyebab Perang Uhud

Perang Badr menimbulkan pengaruh besar terhadap pengikut Quraisy dan suku-suku Badui di sekitar Madinah. Mereka mulai menyadari dan mengakui munculnya kekuatan Islam yang besar. Sebelum terjadinya perang Badr orang-orang Quraisy tetap meremehkan kekuatan Islam, tetapi sekarang mereka terpaksa mengakui kekuatan orang-orang Islam. Kemenangan ini mendorong umat Islam untuk menyusun kekuatan Islam yang besar di Madinah dan memperkuat kekuatan pasukan Islam untuk menghadapi kekuatan pasukan Quraisy.

Setelah kemenangan Badr, terjadilah kegaduhan di antara kabilah-kabilah Quraisy di Makkah (al-Shallābī, 2010, p. 472). Sementara itu, Islam semakin kuat dan mengakar di Madinah dan kesadaran akan arti penting sebuah negara Madinah mulai menonjol. Kemajuan kakuatan Islam di Madinah menyadarkan pemuka Quraisy di Makkah akan ancaman bahaya besar yang akan menghalangi kepentingan perdagangan dan politik mereka.

Keberhasilan yang diperoleh nabi Muhammad dalam perang Badr, membuat para pemuka-pemuka Quraisy terganggu karena mereka mencemaskan sewaktu-waktu nabi Muhammad akan menggantikan posisi kepemimpinan mereka. Untuk menghalangi dan mencegah terjadinya peristiwa ini, mereka melakukan peperangan balasan untuk menghentikan usaha yang dilakukan oleh nabi Muhammad. Maka, setelah mereka bermusyawarah dan menyusun kekuatan di Makkah, mereka ingin menyerang dan menghancurkan kekuatan umat Islam yang ada di Madinah.

Tinggalkan komentar